Uji Produk dan Komersialisasi Sistem Pemantau Kualitas Udara (spku) secara Real Time dan Online untuk Memonitor Kesehatan Lingkungan Udara
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Brian Yuliarto



Ringkasan Kegiatan

RINGKASAN PROPOSAL Lembaga kesehatan dunia atau WHO dalam pernnyataan resminya yang dikeluarkan pada tahun 2014 menyatakan bahwa sebanyak tujuh juta jiwa meninggal akibat polusi. Selain itu polusi juga telah menjadi pemicu beberapa penyakit penyebab kematian seperti penyakit jantung, stroke, penyakit paru, dan kanker baru. Lebih lanjut dalam laporan terssebut juga dinyatakan bahwa Asia tenggara, yang mencakup India, hingga Indonesia, Pasifik Barat, China, Korea dan Filiphina merupakan wilayah yang menderita polusi udara terburuh di dunia dengan menyumbang 5,9 juta kematian dalam setahun. Pemerintah Indonesia sesungguhnya telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk menanggulangi kesehatan lingkungan udara akibat polusi diantaranya adalah dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tahun 2008 No 21 dan Peraturan menteri Lingkungan Hidup Tahun 2009 No 13 yang keduanya mengatur mengenai baku mutu kualitas udara yang dihasilkan dari industri dan penmbangkit yang selama ini memang sangat banyak mengeluarkan emisi polusi udara. Kesemua aturan yang dikeluarkan pemerintah sayangnya saat ini kurang mendapat perhatian mengingat alat ukur dan monitor kualitas udara yang ada semuanya berasal dari impor. Ketergantungan yang tinggi pada produk impor mengakibatkan harga menjadi sangat mahal, sistem tidak semuanya dikuasai serta layanan purna jual ketika terjadi kerusakan menjadi sulit diperbaiki. Sudah saatnya aturan pemerintah untuk mewujudkan udara sehat didukung dengan ketersediaan alat sensor monitoring kualitas udara yang berasal dari dalam negeri. Pada penelitian sebelumnya peneliti telah mendapatkan dana riset yang berasal dari MP3EI yang telah berhasil memproduksi alat sistem monitoring kualitas udara dalam skala laboratorium. Penelitian yang didanai oleh MP3EI telah berhasil ddiproduksi pilot produk yang telah berhasil secara kontinu mengukur dalam rentang waktu yang panjang hingga 2 bulan di laboratorium. Pada penelitian ini akan dilakukan lanjutan dari penelitian sebelumnya yaitu pengujian produk secara langsung di lapangan dan pembuatan desain industri sensor monitoring kesehatan udara dalam skala masal. Pada tahap awal (tahun pertama penelitian) akan dilakukan penyempurnaan prototipe produk melalui pengujian di lapangan serta penyusunan bisnis plan. Pada tahun pertama ini akan juga dipublikasikan hasil penelitian dalam bentuk publikasi ilmiah. Di tahun kedua akan dilakukan uji pemasaran dan desain industri untuk produksi sistem sensor monitoring ini dilanjutkan dengan pemasarannya. Tahun kedua ini juga akan dimulai proses mendapatkan HKI atas produk cipta ini. Selanjutnya pada tahun ketiga akan dimulai produk komersial dan penyusunan kinerja pemasarannya. Penelitian ini sesungguhnya merupakan kelanjutan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait sensor oleh laboratorium Proses Material Kelompok Keahlian Teknik Fisika. Beberapa hasil penelitian telah dipublikasikan, baik pada jurnal maupun prosiding yang terindeks internasional, termasuk publikasi hasil penelitian tahun pertama. Diharapkan penelitian ini akan menghasilkan hasil nyata berupa produk yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap barang impor. Beberapa lembaga pengguna peralatan ini seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) serta Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang memang sangat membutuhkan alat ini telah menyatakan dukungannya sehingga mereka tidak lagi tergantung pada barang impor melainkan menggunakan produk dalam negeri yang membanggakan. Selain menciptakan kemandirian, permasalahan saat ini dimana ketika menggunakan barang impor akan sulit dalam hal perawatan dan perbaikan akan hilang dengan sendirinya ketika kita menggunakan barang karya anak bangsa.



Capaian