I Gede Wenten
Limbah logam berat termasuk golongan limbah beracun yang mendapat perhatian banyak pihak karena dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, penyisihan logam berat merupakan salah satu isu penting yang harus ditangani. Beberapa metode penyisihan logam berat dari larutan aqueous dapat digolongkan kedalam teknologi fisik, kimiawi, dan biologis. Teknologi konvensional seperti presipitasi kimiawi, flokulasi, ion-exchange, dan elektrolisis kurang efektif dalam penyisihan logam berat, umumnya mahal, dan sangat sulit untuk menyisihkan logam berat dengan konsentrasi rendah. Penyisihan logam berat dengan teknologi biologis sangat menjanjikan dan diharapkan dapat menggantikan teknologi-teknologi konvensional. Beberapa keunggulan teknologi biologis antara lain efisiensi tinggi, dapat menyisihkan logam berat konsentrasi rendah, dan berbiaya rendah. Proses-proses biosorpsi pada umumnya dilakukan dalam reaktor partaian (batch). Esmaeili & Beni, (2015) melaporkan biosorpsi kobal dan nikel menggunakan alga coklat yang dipreparasi menjadi bentuk nanopartikel (nano-biosorbent). Proses biosorpsi kemudian di lakukan dalam reaktor membran. Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa biosorpsi dapat mencapai efisiensi maksimum sebesar 93 dan 91% untuk nikel dan kobal secara berturut-turut. Hasil analisa dari tinjauan termodinamika menunjukkan bahwa biosorpsi logam berat tersebut terjadi secara spontan, endotermik, dan layak. Biosorpsi juga telah dilakukan dalam bioreaktor membran anaerob sebagaimana dilaporkan oleh Wang dkk (2014). Kombinasi filtrasi membran dan biosorpsi dapat meningkatkan efisiensi penyisihan logam berat dari limbah dengan menggabungkan keunggulan-keunggulan dari kedua proses tersebut. Hasil-hasil studi tersebut menunjukkan bahwa biosorpsi berbasis membran dapat menjadi salah satu alternatif proses yang menjanjikan di masa mendatang untuk penyisihan logam berat dari limbah-limbah industri. Kontribusi pokok yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan di bidang teknologi biosorpsi berbasis membran. Lebih lanjut, keberhasilan pengembangan teknologi biosorpsi berbasis membran diharapkan dapat membantu upaya pemerintah dalam penanggulangan pencemaran lingkungan terutama oleh logam berat. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan teknologi biosorpsi berbasis membran. Secara khusus, penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan teknologi biosorpsi berbasis membran untuk penyisihan logam berat dari air limbah. Dalam pelaksanaanya, pengusul akan bekerjasama sama dengan Assoc. Prof. Yen Peng Ting dari Department of Chemical and Biomolecular Engineering, Faculty of Engineering, National University of Singapore, Singapura. Assoc. Prof. Yen Peng Ting merupakan ahli di bidang ineteraksi mikroba dan logam berat, korosi dan biosorpsi yang dipengaruhi oleh mikroba, dan Bioleaching dan bioremidiasi. Adapun target luaran publikasi internasional yang akan dicapai pada tahap ini adalah 1 buah paper yang akan disubmit di Jurnal Reviews in Chemical Engineering (Q1; IF = 3.173) atau jurnal terindeks SCOPUS lainnya.