Mohammad Kemal Agusta
Telah diketahui bahwa peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer menimbulkan efek rumah kaca yang berujung pada pemanasan global. Brbagai upaya ditempuh untuk menurunkan emisi CO2 ke lingkungan. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui pengembangkan teknologi pemanfaatan CO2 sebagai sumber energi. Belakangan ini pada perkembangan terbaru dari riset di bidang baterai, telah mulai dipertimbangkan prospek pemanfaatan CO2 sebagai bahan kimia pada devais baterai. Pada baterai jenis ini, penyimpanan energi (charging) dilakukan dengan mengkonversi CO2 tersebut menjadi asam format (HCOOH). Dengan demikian energi dismpan dalam bentuk HCOOH. Sebaliknya, pada saat penggunaan energi (discharging) terjadi perubahan kembali dari asam format menjadi CO2. Pada penelitian ini akan dilakukan penyelidikan sistematis menggunakan metode ab initio terhadap kemampuan logam-logam transisi dalam memfasilitasi reaksi karbondioksida (CO2) dalam pemanfaatannya sebagai elektroda dari devais baterai berbasis CO2. Devais baterai ini bekerja melalui reaksi elektrokimia yang mengkonversi CO2 menjadi asam format, dan sebaliknya. Reaksi konversi bolak-balik CO2 menjadi HCOOH berlangsung di bagian anoda dari baterai dan membutuhkan kehadiran suatu bahan katalis. Katalis yang digunakan berasal dari jenis logam transisi dan harus memiliki kemampuan untuk menfasilitasi reaksi pada dua arah. Penelitian ini dilakukan dengan bekerja sama dengan grup Prof. Ryo Maezono di Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST), di Ishikawa, Jepang. Kerjasama antara grup kami (Laboratorium Rancang Bangun Material Komputasional, Teknik Fisika, ITB) dengan Maezono grup telah terjalin erat dengan rekam jejak beberapa publikasi bersama.