Tirto Prakoso
Nanokarbon merupakan material organik merupakan salah satu bahan baku dari berbagai perangkat elektronik untuk konversi dan penyimpanan energi yang paling menjanjikan saat ini. Nanokarbon yang dirangkai menjadi suatu superkapasitor memiliki kerapatan daya tinggi, kerapatan energi yang baik, siklus pemakaian yang panjang, dan digunakan pada berbagai aplikasi dari elektronik portabel hingga kendaraan listrik hibrida dan peralatan besar di industri. Untuk memperoleh kinerja superkapasitor yang tinggi, dibutuhkan bahan karbon yang memiliki luas permukaan spesifik yang tinggi, memiliki struktur pori hirarkis (kombinasi pori-pori mikro, meso, dan makro) yang baik, konduktifitas yang tinggi, bersifat hidrofilik dan memiliki kandungan fungsional oksigen yang tinggi (Li dkk., 2019). Penelitian ini memiliki target untuk mengembangkan material karbon aktif untuk elektroda superkapasitor dari sumber biomassa limbah padat industri penyulingan minyak kayu putih (cajuput oil) dari tanaman kayu putih (melaleuca leucadendra). Limbah padat penyulingan minyak kayu berupa daun, ranting dan kayu nya merupakan sumber biomassa yang sangat potensial untuk pembuatan karbon aktif karena beberapa alasan yaitu, jumlahnya melimpah di Indonesia memiliki kandungan lignin yang tinggi sebagai sumber karbon, kandungan abu rendah dan harganya murah.