Riset Adopsi Prototype Disruptive Innovation (ecobiz.sbm.itb.ac.id) pada Kelompok Petani dan Pengrajin anggota Koperasi Kabupaten Subang, Bandung Barat dan Pangandaran
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Mustika Sufiati Purwanegara



Ringkasan Kegiatan

Ketimpangan ekonomi antara si kaya dan si Miskin semakin melebar 2 tahun terakhir ini. Lebih-lebih pada masyarakat pertanian .Jawa barat menduduki peringkat provinsi pertama dengan jumlah dan presentase penduduk miskin terbesar tahun 2012 dan 2013. Berbagai permasalahan dihadapi petani kita, seperti kasus-kasus petani miskin dimanapun di dunia yaitu Keterbatasan informasi pasar, Keterbatasan infrastruktur, Regulasi yang tidak efektif, Rendahnya pengetahuan dan keterampilan dan Sulitnya akses layanan keuangan. (Purwanegara et al 2014, 2015, 2016). 4.1. Disruptive Innovation bagi Kelompok Tani, Pengrajin, Koperasi dan Usaha Kecil. Untuk menciptakan pembangunan sosial dan kemakmuran petani dan pemangku bisnis yang secara ekonomi miskin (Bottom of Pyramid (BOP)), Kelompok Keahlian Business Strategy dan Marketing telah membuat Model Disruptive innovation yaitu ecobiz.sbm.itb. ac.id. Disruptive innovation itu inovasi yg memungkinkan semua bagian populasi pasar / konsumen mempunyai akses thd inovasi tersebut yg sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh pemakai (konsumen) yg kaya atau mampu (skill) menggunakannya. Teknologi yg menghasilkan disruptive inovasi yg bisa merubah cara petani dalam mengelola pertaniannya dan pengrajin dalam mengelola usaha produksinya. Inovasi ini khusus dibuat secara customized oleh kelompok Keahlian Business Strategy and Marketing, SBM ITB : 1. yang merupakan penyesuaian dari model bisnis yang biasa dipakai perusahaan besar (Purwanegara et al (2015), Gradl, C., Jenkins, B.(2011),UNDP (2006)). Peluang terbuka untuk mengatasi masalah-masalah ini dengan melibatkan seluruh pihak terkait dengan bantuan social media dan perangkat mobile smartphone sdh digunakan dimanapun. 2. membuat Model Ekosistem bisnis Inklusif bagi petani ( Purwanegara et al 2016) Platform ecobiz.sbm.itb.ac.id telah tayang dan tetap diupgrade dengan kerjasama Staf Dosen Teknik Informatika ITB, telah di sosialisasikan di 12 kabupaten kota Jawa Barat bersama Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Jawa Barat dan batuan dana Pengabdian Masyarakat ITB untuk tahun 2016 Tahap demi tahap telah kami lalui, akan tetapi terdapat masalah yaitu pada apakah target Disruptive innovation (ecobiz.sbm.itb. ac.id) dapat diadopsi dan berguna untuk targetnya sasaran dari platform tersebut. Berdasarkan masalah tersebut, maka kami merasa penelitian mengenai adopsi prototype disruptive innovation sangat perlu dilakukan dengan Kabupaten Subang, Bandung Barat dan Pangandaran sebagai target sasaran. 5. Diskripsi Masalah & Tujuan Petani, Pengrajin, Koperasi dan Usaha Kecil adalah segment yg tidak dilihat perusahaan besar dapat menggunakan Platform Ecosystem yang untuk meyelesaikan masalah tak tersambungnya komunikasi dan ketakpercayaan antara sesama petani, dengan jaringan pengepul dan fasilitator pendukungnya (pemerintah,dll) di luar jaringan sosial tradisionalnya dalam menyelesaikan berbagai masalah produksi. Berikut ini merupakan perumusan masalah dari riset ini, yaitu : 1. Apakah petani dan pengrajin mempunyai Keinginan , Kesepakatan dan komitmen untuk menggunakan Prototype Disruptive Innovation Ecosystem (ecobiz.sbm.itb.ac.id) dalam bertukar informasi, saling memberikan manfaat untuk kesuksesan target kinerja seluruh anggota ekosistem sekaligus peningkatan kemakmuran masyarakat BOP yang terkait? 2. Apakah penggunaan Prototype Platform Disruptive Innovation Ecosystem (ecobiz.sbm.itb.ac.id) dapat meningkatkan rasa saing percaya, nilai bersama serta memperkukuh kerjasama petani /pengrajin dengan anggota Ekosistem Bisnis lainnya? 3. Apakah penggunaan Prototype Platform Disruptive Innovation Ecosystem (ecobiz.sbm.itb.ac.id) dapat menyelesaikan berbagai masalah petani dan pengrajin anggota Koperasi di Subang, Bandung Barat dan Pangandaran dalam berproduksi, distribusi dan meningkatkan kesejahteraanya? Temuan yang merupakan tujuan riset ini adalah : 1. Mengetahui Keinginan dan Kesepakatan petani dan seluruh mitra potential dalam menggunakan Prototype Disruptive Innovation Ecosystem (ecobiz.sbm.itb.ac.id) untuk saling bertukar informasi, saling memberikan manfaat untuk kesuksesan target kinerja seluruh anggota ekosistem sekaligus peningkatan kemakmuran masyarakat BOP yang terkait. 2. Pengaruh penggunaan Prototype Disruptive Innovation Ecosystem (ecobiz.sbm.itb.ac.id) dalam menyelesaikan berbagai masalah petani dan pengrajin anggota Koperasi di Subang, Bandung Barat dan Pangandaran dalam berproduksi, distribusi dan meningkatkan kesejahteraanya 6. Metodologi Beberapa implementasi yang akan dilakukan pada tahap ini, yaitu :  Monitor apakah kemitraan berjalan lancar (6 bulan)  Content Analsis setiap bulannya dengan monitoring dan evaluasi Penggunaan dalam Prototype Disruptive Innovation Ecosystem (ecobiz.sbm.itb.ac.id)  keaktifan dalam knowlage sharing (kerjasama),  saling percaya, dan  proses berbagi nilai serta manfaat (shared value) Survei Pengukuran Persepi Nilai, Trust dan Kepuasan berkolaborasi dari Petani dan Pengrajin dalam menggunakan Prototype Disruptive Innovation Ecosystem (ecobiz.sbm.itb.ac.id) diselenggarakan dengan jumlah partisipan sebanyak 200 peserta. 7. Target Luaran Target Luaran dari penelitian ini yaitu berupa publikasi pada International Journal of Food Research atau PERTANIKA Journal dengan indeks Q4. 8. Usulan Biaya : Rp 75.000.000 9. Outcomes Dampak positif diukur dengan meningkatnya angota ekosistem bisnis inklusif dalam berkolaborasi dengan Prototype Disruptive Innovation Ecosystem (ecobiz.sbm.itb.ac.id) : Jumlah petani dan pengrajin berpartisipasi dalam, Kesepakatan (komitmen), saling percaya, dan proses berbagi nilai serta manfaat (shared value) da keaktifan dalam knowledge sharing (kerjasama), dalam mengatasi berbagai masalah



Capaian

Publikasi di jurnal internasional terindeks Scopus (Q4)