Profil metabolik udang putih (Litopenaeus vannamei) hasil budidaya pada sistem akuakultur tertutup
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Gede Suantika



Ringkasan Kegiatan

Industri akuakultur merupakan salah satu sektor produksi bahan pangan dengan pertumbuhan industri tercepat di dunia. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat negara produsen akuakultur tertinggi dunia ke-dua setelah Cina. Salah satu komoditi akuakultur dengan nilai jual terbesar adalah udang, termasuk udang putih Litopenaeus vannamei. Namun, selama 10 tahun terakhir industri budidaya udang di seluruh dunia mengalami berbagai permasalahan, termasuk masalah penyakit infeksius seperti vibriosis yang disebabkan oleh Vibrio sp., yang mengakibatkan penurunan signifikan terhadap pertumbuhan serta kelulushidupan kultur udang. Oleh karena itu, peningkatan pertumbuhan dan penanggulangan penyakit dalam produksi udang merupakan tantangan utama untuk mewujudkan industri akuakultur udang yang berkelanjutan. Salah satu upaya peningkatan pertumbuhan serta pengendalian penyakit pada produksi udang putih yang telah diteliti di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB, adalah penggunaan teknologi sistem akuakultur tertutup, termasuk sistem Zero-Water Discharge (ZWD), sistem resirkulasi akuakultur (Recirculating Aquaculture System/RAS), serta sistem hibrid ZWD-RAS, yang dapat menjaga kestabilan kualitas air kultur secara optimal selama periode kultur udang. Strategi lain untuk menunjang kinerja budidaya udang dengan sistem tertutup adalah penggunaan poli-β-hidroksibutirat (PHB) sebagai agen biokontrol penyakit infeksius dalam produksi akuakultur udang. PHB merupakan polimer dari asam β-hidroksibutirat yang berfungsi sebagai cadangan karbon dan energi intracelular bagi berbagai spesies bakteria. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa PHB dapat meningkatkan pertumbuhan serta ketahanan penyakit infeksius pada kultur udang. Namun demikian, hingga saat ini belum pernah dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas udang hasil budidaya pada sistem akuakultur tertutup, ataupun identifikasi metabolit udang sebagai efek penggunaan agen biokontrol PHB. Dalam hal ini, teknik metabolomik merupakan metode presisi terbaru untuk menganalisa kualitas udang, terutama dari segi metabolik. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian yang diajukan secara khusus adalah untuk memetakan profil metabolik dari udang putih hasil budidaya tersebut, dibandingkan dengan udang putih komersial hasil budidaya sistem tambak, melalui pendekatan metabolomik.



Capaian