I Ketut Adnyana
Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan tanaman obat tradisional sebagai pencegahan dan pengobatan penyakit. Salah satu tanaman obat tradisional tersebut adalah pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.). Secara tradisional pegagan dikenal sebagai tanaman yang dapat memperlancar sirkulasi darah, menurunkan stress, antihipertensi, meningkatkan memori, dan penyembuh luka, namun penelitian secara ilmiahnya masih terbatas. Selain pegagan, Indonesia memiliki berbagai latihan fisik yang merupakan muatan lokal Indonesia, yaitu senam poco poco. Latihan fisik diketahui dapat meningkatkan performa fisik, kognitif, dan psikologis. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas ekstrak pegagan, senam poco poco, dan kombinasinya terhadap kadar plasma estradiol, kortisol, nitric oxide, TNF-alfa, serta performa fisik dan kognitif pada wanita menopause. Selain itu, diharapkan dapat berguna sebagai informasi kepada masyarakat mengenai manfaat pegagan dan senam poco poco untuk mengoptimalkan hormon reproduksi, sirkulasi darah, performa fisik dan kognitif pada wanita menopause. Penelitian ini juga menjadi penting untuk meningkatkan nilai ekonomi obat tradisional Indonesia yaitu pegagan dan senam poco poco sebagai muatan lokal Indonesia. Desain penelitian ini adalah eksperimental pre dan post test, secara acak, dan double-blind selama 3 bulan. Subjek penelitian dibagi 4 kelompok, yaitu kelompok A mendapat pegagan 1x500 mg/hari, kelompok B senam poco-poco 2x30 menit/minggu, kelompok C kombinasi pegagan 1x500 mg/hari dan senam poco-poco 2x30 menit/minggu, dan kelompok D mendapat placebo 1x500 mg/hari. Hasil penelitian ini akan di publikasikan dalam Jurnal Internasional bereputasi (Q1/Q2) seperti Juornal of Physiology and Pharmacology dan Asian Journal of Sports Medicine dan Medical Journal of Indonesia pada tahun 2020 dan Jurnal Nasional Terakreditasi Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2019. Selain itu, luaran penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual (Paten), prototipe, dan buku ajar pada tahun 2021. Penelitian ini termasuk TKT level 5 dengan capaian indikator rencana riset klinis fase 3 telah disetujui, aktivitas produk telah ditentukan, dan fase uji klinis 1 dan 2 telah dilakukan untuk mandapatkan data keamanan dan toksisitas lebih lanjut.