Ahmad Soleh Setiyawan
Air limbah domestik di daerah yang tidak terlayani sistem pengolahan air limbah terpusat atau perkotaan masih menjadi sumber utama bagi pencemaran lingkungan. Fasilitas pengolahan air limbah domestik sistem setempat pada umumnya digunakan di daerah yang tidak terlayani sistem pengolahan air limbah perkotaan. Fasilitas pengolahan air limbah canggih sistem setempat seperti johkasou atau biofilter telah dikembangkan dan diperkenalkan sebagai solusi bagi pencemaran air limbah domestik di negara-negara maju. Akantetapi, fasilitas johkasou dan biofilter untuk setiap individual rumah tangga di Indonesia masih dirasakan cukup mahal dan memerlukan operasional yang tidak mudah. Olehkarena itu, pada studi ini akan dilakukan penelitian pada penggunaan fasilitas johkasou dan biofilter secara komunal untuk mengolah air limbah domestik dari gedung perkantoran. Kinerja dari fasilitas johkasou dan biofilter dalam menyisihkan beberapa parameter utama dalam air limbah domestik seperti zat organik (BOD dan COD), total nitrogen (TN), total pospor (TP), padatan tersuspensi (TSS), dan indikator bakteria (Escherichia coli dan total coliforms) akan dievaluasi secara temporal. Potensi daur ulang dari air hasil olahannya juga akan dikaji sebagai sumber air untuk kebutuhan di sekitar gedung perkantoran. Pengembangan metode pengujian kinerja fasilitas pengolahan air limbah domestik sistem setempat juga akan dilakukan dengan melihat parameter-parameter utama yang mempengaruhi kualitas air dan memerlukan pemantauan secara intensif. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi referensi pertama dalam pengujian kinerja fasilitas-fasilitas pengolahan air limbah domestik sistem setempat di Indonesia dan menjadi pertimbangan dalam pengembangan fasilitas pengolahan air limbah domestik sistem setempat untuk gedung perkantoran di Indonesia.