Diky Mudhakir
Masalah pada antigen rekombinan atau sintetik dewasa ini untuk penggunaan vaksin adalah kurang imunogenik dibandingkan vaksin mikroorganisme hidup atau yang mati. Dengan demikian dibutuhkan adjuvant yang poten untuk meningkatkan respon imun. Pemberian antigen secara oral dalam proses vaksinasi umumnya menstimulasi respon imun lokal (mukosa) walaupun dapat juga menstimulasi respon imun sistemik. Pengembangan sistem penghantaran antigen rute oral merupakan tantangan dalam formulasi sediaan vaksin oral dikarenakan ketidakstabilan dan rendahnya absorpsi antigen melalui saluran cerna. Untuk memfasilitasi efektivitas pemberian antigen rute oral, diperlukan suatu sistem penghantaran yang dapat melindungi antigen dari degradasi asam lambung dan dapat meningkatkan absorpsi antigen di intestinal sehingga berpotensi menstimulasi respon imun. Di Laboratorium Solida-Sekolah Farmasi ITB, telah dikembangkan platform teknologi untuk menghantarkan model antigen albumin dalam nanopartikel kitosan-natrium alginat yang diberikan secara oral dan dapat meningkatkan respon imun in vivo (1). Penelitian kali ini, merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya dengan menggunakan vaksin HBsAg untuk Hepatitis B yang dikemas dalam sediaan nanopartikel. Meniran (Phyllanthus niruri L.) dan daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) merupakan tanaman yang telah dimanfaatkan sebagai imunostimulator di Indonesia dan pada penelitian ini akan dikaji dan dibandingkan efektivitasnya sebagai adjuvant untuk HBsAg. Nanopartikel kitosan salut alginat yang mengkoorperasi HBsAg dan masing-masing ekstrak Phyllanthus niruri atau ekstrak Moringa oleifera akan diuji respon imunnya secara in vitro dan in vivo. Selain itu, studi mekanistik berupa pengujian in vitro pendewasaan pada sel dendritik akan dilakukan untuk mempelajari keterlibatan sel CD4+ dan sel CD8+ pada respon imun yang dihasilkan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berkonstribusi signifikan untuk menurunkan prevalensi penyakit Hepatitis B di Indonesia.