Lilik Eko Widodo
Riset yang diajukan merupakan kelanjutan dari Riset ITB 2018 sebelumnya tentang optimasi cut off grade (CoG) kelayakan penambangan urat emas dengan kendala hidrogeologi cukup berat, yang telah dipublikasikan pada seminar internasional (Widodo, 2018) dan sedang dalam tahap penyelesaian untuk publikasi pada jurnal internasional. Riset ITB 2019 yang diusulkan akan mengembangkan kompleksitas Riset ITB 2018 yang dilakukan di UBPT Pongkor, dengan menambahkan kendala panas batuan disamping kendala hidrogeologi. Riset ITB 2019 diusulkan dilakukan di tambang bawah tanah PT. Nusa Halmahera Mineral (PT. NHM) yang cocok dengan tema yang diusulkan, karena PT. NHM mengalami kendala hidrogeologi dan panas batuan yang cukup berat, sehingga mempengaruhi efektivitas dan efisiensi penambangan. Optimasi CoG perlu dilakukan oleh operator penambangan dan sering disebut mini (preliminary) feasibility study yang akan berujung pada kebijakan (policy), strategi, rencana pengembangan deposit dan rencana penambangan dalam rangka menghadapi dan mensiasati kendala yang ada. Dalam tahap penambangan, kegiatan optimasi CoG terkait deposit emas dalam riset yang diusulkan dibatasi terkait dengan sumberdaya emas, jadi masih dalam kerangka eksplorasi tambang tahap akhir. Karena beratnya kedala hidrogeologi dan panas batuan yang ada, maka dalam mengatasinya, kedua kendala harus diperhitungkan dalam pengembangan deposit dan perencanaan tambang agar diperoleh benefit yang optimum. Konsekuensinya, kegiatan ini kemudian dapat dipandang sebagai kegiatan optimasi. Efektivitas dan efisiensi penambangan kemudian dapat direpresentasi dalam bentuk breakeven CoG (BECoG) sebagai basis atau batas bawah dimana tambang masih dapat dikatakan mempunyai benefit dan selanjutnya CoG optimum, yang diperhitungkan terhadap faktor deposit dalam hal ini variasi distribusi grade emas dan ketidakpastian lainnya yang terkait, faktor teknis penambangan yang berfokus pada bagaimana mengatasi kendala hidrogeologi dan panas batuan serta faktor keekonomian, yang merupakan representasi capaian terkait bagaimana merencana, mengatur dan melaksanakan semua rangkaian kegiatan penambangan, sehingga menghasilkan benefit yang optimum yang dinyatakan dalam bentuk net present value (NPV) optimum. Optimasi CoG di dalam riset yang diusulkan akan didasarkan pada metode Lane (1964, 1988), sedangkan metode optimasi yang digunakan didasarkan algoritma genetik (GA) yang hampir selalu menghasilkan solusi optimum global. Sistem dan metode penambangan yang akan dilakukan oleh PT. NHM adalah penambangan dalam (underground mining). Untuk itu agar dicapai efektivitas dan efisiensi penambangan, perlu dilakukan penambangan dengan jalur yang optimum dalam kerangka selective mining. Di dalam riset yang diusulkan, optimasi jalur selective mining akan didasarkan pada metode dynamic optimization yang diusulkan oleh Gu et al. (2010). Sedangkan pemilihan jalur selective mining akan menggunakan path optimization salah satunya dipilih berbasis ant colony optimization yang diusulkan oleh Dorigo (1992).