Taufan Marhaendrajana
Pengembangan metode peningkatan perolehan minyak lanjut (Enhanced Oil Recovery) telah banyak dilakukan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satu metode peningkatan perolehan minyak lanjut yang banyak diaplikasikan dan dikembangkan adalah injeksi kimia dan salah satu bahan kimia yang diinjeksikan adalah surfaktan. Akan tetapi di Indonesia, aplikasi injeksi kimia ini masih dianggap relatif “high cost†karena masih menggunakan bahan kimia, terutama surfaktan, dari luar negeri dan hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengembangan surfaktan berbahan dasar dari sumber daya alam di Indonesia dan dikhususkan untuk aplikasi peningkatan perolehan minyak lanjut (Enhanced Oil Recovery) masih relatif sedikit. Karena itu pengembangan surfaktan berbahan baku yang berasal dari lokal masih memiliki prospek yang cukup besar terutama dengan variasi sifat minyak, air dan batuan reservoir yang beragam membutuhkan desain surfaktan yang unik. Karena itu, penelitian ini ditujukan untuk pengembangan surfaktan lokal yang menggunakan bahan dasar lokal untuk diaplikasi di lapangan minyak Indonesia. Studi riset ITB pada tahun 2018, menunjukkan bahwa terdapat potensi dari surfaktan berbahan baku lokal yang dapat diaplikasikan untuk perolehan peningkatan minyak lanjut, yang bernama surfaktan FE-30. Surfaktan FE-30 ini mampu menurunkan tegangan antarmuka pada konsentrasi 1,5 %wt dan mampu mempertahankan penurunan tegangan antamuka ini pada rentang salinitas yang cukup lebar. Selain itu, surfaktan heksadesil oleat ini mampu membentuk mikroemulsi fasa tengah yang juga merupakan parameter uji untuk surfaktan agar dapat diaplikasikan sebagai bahan kimia dalam injeksi surfaktan untuk peningkatan perolehan minyak lanjut.