Iwan Prasetiyo
Penelitian terkait kombinasi kain tenun dengan kain nir tenun sebagai material absorber suara belum banyak dilakukan secara lebih mendalam dan sistematis dengan mempertimbangkan karakteristik setiap unsurnya. Sementara itu, kombinasi kain tenun dan nir tenun dapat memberikan kesempatan untuk mengekploitasi lebih jauh beberapa sifat-sifat yang menguntungkan dari tenun dan nir tenun khususnya terkait dengan rentang frekuensi penyerapan, amplituda absorbsi dan dimensi absorber yang lebih kompak. Hal-hal tersebut tidak bisa selalu diperoleh secara langsung hanya dari penggunaan kain tenun atau kain nir tenun, minimal memerlukan konstruksi yang lebih rumit, sebagai kensekuensi karakteristik dasar dalam mekanisme penyerapan masing-masing bahan. Di tahun pertama dari tahapan penelitian ini telah dilakukan : (1) pengembangan sampel tenun dengan mempertimbangkan jenis bahan yarn dan struktur tenun; (2) karaktertisasi akustik dan tekstil kain tenun dan nir tenun melalui pengukuran. Dari sisi sampel, kain tenun telah berhasil dibuat dengan diameter pori hingga 0.1 mm dengan rentang penyerapan lebih dari 3 oktaf. Hasil pengukuran menunjukkan, semua sampel kain tenun memiliki penyerapan yang baik dengan koefisien absorbsi lebih dari 0.75 (untuk skala 0-1) dengan penyerapan yang terbaik diperoleh dari tenun dengan bahan nylon. Namun demikian, validasi karakteristik dengan model prediksi Dah-You Maa masih menunjukkan beberapa perbedaan dengan hasil pengukuran terutama di frekuensi rendah dan tinggi. Dari hasil ini, diperlukan analisis lebih jauh untuk melihat pengaruh dari karakteristik tekstil dalam model untuk meningkatkan akurasi dari hasil prediksi. Pada tahun kedua, penelitian difokuskan untuk pengembangan model prediksi absorbsi suara. Pengembangan model didesain berdasarkan hasil eksperimen dan validasi di tahun pertama. Deviasi yang terjadi antara model dan hasil eksperimen akan diminimalkan dengan menyempurnakan model di tahun kedua ini. Berdasarkan model yang diperoleh akan dilakukan studi parametrik terkait dengan perilaku absorbsi kombinasi kain tenun dan nir tenun sebagai basis untuk melakukan optimasi untuk mendapatkan sistem absorber yang lebih unggul dari rentang frekuensi penyerapan, amplitudo, dimensi dan kemudahan untuk mengontrol perilaku absorbsi untuk kemudahan dalam aplikasinya. Pada tahap ini validasi ekperimental akan dilakukan kembali untuk meguji ulang kinerja dari model. Keseluruhan tahapan diharapkan dapat membantu terbuatnya purwarupa absorber suara berbasis kombinasi kain tenun dan nir tenun yang dapat diaplikasikan dalam bidang infrastruktur salah satunya adalah peningkatan kualitas bangunan dan maupun transportasi. Kata kunci: kain tenun, kain nir tenun, absorber akustik.