Ivonne Milichristi Radjawane
Penelitian yang dilakukan ini merupakan rangkaian dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan untuk melihat respons perairan Indonesia terhadap dinamika fenomana regional laut atmosfer. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang berada di lintang rendah yang menghubungkan 2 samudera besar dan memiliki keunikan dalam fenomena interaksi laut atmosfer. Proses fisis dan dinamis perairan Indonesia sangat dipengaruhi oleh fenomena laut atmosfer yang terjadi di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Dua sirkulasi penting di wilayah ekuator yang dijumpai yaitu El Nino dan La Nina di Samudra Pasifik serta Indian Ocean Dipole (IOD) di Samudra Hindia yang pengaruhnya sangat luas. Fenomena ini terjadi dalam skala waktu antartahun dengan periode ulang 2-7 tahun. Setiap kejadian memiliki mekanisme dan karakterisitk yang khas dan dampak yang berbeda bergantung pada kekuatan dan anomali suhu permukaan laut. Kedua fenomena ini dapat terjadi secara tunggal atau bersamaan. Khusus untuk daerah Indonesia dampaknya dapat menyebabkan kebanjiran dan kekeringan serta peningkatan kebakaran hutan dan dampak lainnya. Pemahaman konvensional mengenai karakteristik fenomena ini di Pasifik membedakan El Nino dan La Nina berdasarkan anomali suhu permukaan laut di bagian timur dan barat Pasifik. Perkembangan terkini menunjukkan adanya pemahaman baru karakteristik dan pembentukannya yang dibedakan atas El Nino Eastern Pacific (EP) dan Central Pacific (CP). Demikian juga untuk pemahaman konvensional fenomena di Samudra Hindia dibedakan atas IOD positif dan IOD negatif sedangkan yang terkini IOD Canonical dan IOD Modoki. Banyak peneliti asing yang mengkaji tentang konsep baru ini namun belum ada tulisan yang menjelaskan pengaruh atau korelasinya terhadap dinamika perairan Indonesia. Karena itu perlu dilakukan kajian komprehensif tentang kedua fenomena ini di perairan Indonesia dengan menggunakan beberapa indicator seperti suhu permukaan laut, profil temperature, angin dan tinggi muka air laut. Metode yang digunakan adalah metode statitstik dan analisis sinyal. Data yang digunakan berasal dari data sekunder dari data pengamatan, reanalisis data, hasil simulasi model maupun data satelit yang diperoleh dari berbagai sumber. Hasilnya diharapkan memberi masukan yang berharga bagi pemahaman mekanisme dan interaksi respon perairan Indonesia terhadap fenomena El Nino/La Nina serta IOD dengan konsep terbaru dan disubmit dalam jurnal internasional bereputasi. Penelitian ini akan dilakukan di ITB dan UNSW Australia (2x kunjungan untuk lanjutan pengolahan data dan finalisasi paper). Dr. Agus Santoso, peneliti senior di Climate Change Research Centre UNSW dan ARC Centre of Excellence for Climate System Science, UNSW, memiliki kapabilitas untuk menjadi host riset ini. Saat ini beliau menjadi Rekam jejak riset publikasi Dr. Agus Santoso memperlihatkan kepakaran dalam bidang laut atmosfer dengan 41 jurnal diantaranya 2 di Nature dan 6 Nature Climate Change. Saat ini beliau menjadi wakil dalam Center for Southern Hemisphere Ocean Research (CSHOR) yang risetnya salah satu tentang sirkulasi variabilitas di daerah ekuator. Topik ini akan melibatkan 1 mahasiswa fast track Oseanografi dan 1 mahasiswa pasca sarjana Prodi Sains Kebumian dalam bentuk bimbingan bersama, instansi BMKG dan studi lanjut S3 dosen Oseanografi.