Rizki Armanto Mangkuto
Pemanfaatan cahaya alami siang hari dalam bangunan telah lama diketahui sebagai sautu strategi efektif untuk menghemat konsumsi energi dari pencahayaan buatan, serta membantu menciptakan dan menjaga kualitas lingkungan dalam ruang yang sehat dan nyaman bagi seluruh penghuninya. Konsep bangunan hijau/berkelanjutan telah diperkenalkan di seluruh dunia, yang dalam konteks bangunan kantor umumnya diterjemahkan menjadi suatu bentuk “kantor tapak terbukaâ€Â. Salah satu kelebihan konsep kantor tapak terbuka ialah adanya potensi pemanfaatan cahaya alami yang besar, namun pada sisi lain terdapat pula risiko ketidaknyamanan, salah satunya berupa silau yang berlebih, yang pada akhirnya dapat berdampak kepada peningkatan konsumsi energi untuk pendinginan ruang dan pencahayaan buatan. Dengan demikian, diperlukan adanya proses pengendalian cahaya alami, yang antara lain dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan sistem perangkat peneduh dinamis pada fasad bangunan yang digabungkan dengan sistem kontrol pencahayaan buatan dalam ruang. Riset ini bertujuan untuk mengetahui berbagai parameter optimum dari sistem kontrol peneduh dinamis dalam kasus ruang kantor tapak terbuka, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) evaluasi dan pemonitoran ketersediaan cahaya alami dan indeks silau dari sejumlah ruang kantor tapak terbuka selama 2~3 bulan; (2) pemodelan komputasional dan verifikasi sistem kontrol peneduh eksisting dalam ruang kantor tapak terbuka yang dimaksud; serta (3) optimisasi geometri (bentuk, ukuran, perletakan) dan penjadwalan sistem kontrol peneduh dinamis dan pencahayaan buatan dalam ruang dengan mempertimbangkan aspek ketersediaan cahaya alami, kenyamanan visual, dan konsumsi energi, menggunakan simulasi dengan algoritma genetik.