Tjandra Setiadi
Penggunaan logam berat banyak ditemukan di industri cat, baterai, konstruksi mesin, dan lain-lain. Apabila penggunaan logam berat tersebut tidak diikuti dengan pengolahan limbah yang baik, maka besar kemungkinan logam tersebut akan mencemari lingkungan. Salah satu logam berat yang berbahaya bagi makhluk hidup apabila mencemari lingkungan adalah logam kadmium (Cd). Kadmium diketahui merupakan senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker apabila terpapar dalam konsentrasi tertentu. Salah satu metode penghilangan logam Cd dari limbah adalah proses adsorpsi dengan menggunakan biosorben. Biosorben banyak diteliti karena sumbernya yang melimpah dan memiliki kapasitas penyerapan logam yang tinggi. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan berbagai jenis biosorben pada berbagai sistem dalam penghilangan logam berat. Mikroalga Aphanothece sp yang dimiliki oleh Laboratorium Mikrobiologi dan Teknologi Bioproses (LMTB) ITB telah diketahui memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengadorpsi Cd, yang diuji secara partaian (batch) (Satya dkk, 2020). Pengembangan berikutnya yang diperlukan adalah menguji kemampuan biosorben mikroalga Aphanothece sp. sistem kolom kontinu unggun-tetap (fixed-bed). Kemudian dilanjutkan dengan pemodelan matematika untuk kinerja biosorpsi dalam unggun-tetap tersebut. Model empiris dan mekanistik perlu dikembangkan agar dapat digunakan untuk merancang, mengoptimasikan dan memperbaiki operasi biosorpsi dalam sistem unggun-tetap.