Dewi Larasati
Masifnya pertumbuhan apartemen di Indonesia ditunjukkan oleh meningkatnya pembangunan apartemen di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir. Peningkatan pembangunan apartemen menengah ke bawah di Indonesia akan terus tumbuh karena jumlah penduduk di Indonesia. Diperkirakan pembangunan apartemen pada daerah perkotaan akan terus berkembang dengan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan perumahan landed. Besarnya tingkat pembangunan akan berbanding lurus dengan besarnya beban energi operasional yang dihasilkan dari hunian. Data mencatat energi operasional terbesar berasal dari hunian, salah satunya beban pendinginan terutama pada kota dengan suhu panas. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan strategi desain pada masa perancangan bangunan. Penerapan strategi pasif merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan. Penelitian ini akan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi beban pendinginan serta mengembangkan strategi desain dalam upaya penurunan beban pendinginan pada bangunan apartemen menengah kebawah. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengukuran temperatur pada bangunan eksperimental yang telah dibangun dengan menggunakan strategi desain pasif diantaranya insulasi, penggunaan ventilasi alami, pemanfaatan aliran udara dan shading device. Adapun variabel yang diukur diantaranya variabel waktu (jam, bulan), luas ruang, lokasi ruang (ruang dalam dan ruang luar), ketinggian ruang, jenis material, dan jenis alat pendingin. Hasil masing-masing pengukuran kemudian dikomparasikan untuk mengetahui faktor yang signifikan dalam penurunan beban energi pendinginan pada apartemen menengah kebawah. Harapannya, melalui implementasi desain pasif terjadi penurunan beban energi, sehingga dapat diwujudkan bangunan apartemen emisi rendah yang dapat mencapai penurunan produksi karbon hingga 41%. Kata kunci: beban pendinginan, desain, energi, emisi karbon, passive cooling, apartemen kelas bawah Kata kunci: beban pendinginan, desain, energi, emisi karbon, passive cooling, apartemen kelas bawah