Dradjad Irianto
Industri Kecil dan Menengah (IKM) memiliki peran sebagai pendukung industri besar (supporting industries). Namun demikian, proses bisnis yang berlaku di Indonesia seringkali menempatkan IKM pada posisi tawar yang rendah dikarenakan ketidakpastian kapasitas, waktu pengiriman, biaya, dan kualitas. Masalah ini dapat diatasi dengan mengoptimalkan (i) kolaborasi IKM dengan industri yang dipasok, dan (ii) kolaborasi antar sesama IKM. Kedua permasalahan tersebut dapat diatasi dengan penerapan shared manufacturing diantaranya melalui pemilihan pemasok pada tahap rekayasa perancangan (engineering design) dan manufaktur. Kelompok Keahlian Sistem Manufaktur (KKSM) telah melakukan beberapa penelitian terkait shared manufacturing, serta penelitian tentang implementasi teknologi informasi dalam perencanaan dan pengendalian produksi. Penelitian tersebut perlu dikembangkan agar kelembagaan yang menjalankan peran koordinasi dapat diwujudkan pada lingkungan IKM logam pemasok komponen, sub-rakitan, atau tools (seperti jigs, fixture, mould dan dies). Proposal ini ditujukan untuk mengembangkan model kolaborasi pada sistem manufaktur MTO yang mengoptimalkan kolaborasi IKM dengan industri yang dipasok dan antar sesama IKM berdasarkan kriteria kapasitas, biaya, kualitas, dan waktu pengerjaan suatu order. Pengembangan model ini dilakukan melalui tahapan penelitian sebagai berikut: a. Pengembangan model matematis untuk optimasi biaya, waktu dan kualitas yang melibatkan banyak pemasok. b. Mengembangkan model berbagi (shared) kapasitas antar IKM dalam menyelesaikan suatu order. c. Mengembangkan perangkat lunak untuk mendukung kolaborasi IKM dengan industri yang dipasok dan antar sesama IKM.