Kajian Infrastruktur Alternatif Transportasi Umum Ramah Lingkungan Bikesharing Di Kota Bandung
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Widyarini Weningtyas



Ringkasan Kegiatan

Kemacetan merupakan hal lumrah di sejumlah kota besar di Indonesia, termasuk di Kota Bandung. Tingginya tingkat mobilitas penduduk tersebut menyebabkan permintaan perjalanan yang semakin tinggi. Jika permintaan akan perjalanan tidak diimbangi oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, maka akan timbul masalah transportasi seperti kemacetan lalu-lintas, yang akan menyebabkan permasalahan lingkungan dan sosial lainnya. Salah satu solusi yang bisa digunakan untuk mengantisipasi permasalahan kemacetan lalu-lintas adalah penyediaan sarana transportasi publik. Kota Bandung sudah memiliki beberapa jenis transportasi publik, seperti angkot, dan bus Damri. Akan tetapi, keberadaan transportasi publik eksisting di Kota Bandung belum dapat mengimbangi kebutuhan mobilitas penduduk. Hal ini disebabkan oleh keadaan transportasi umum yang masih belum terintegrasi, kurang aman dan nyaman, serta belum didukung oleh adanya feeder guna mengakomodasi kebutuhan perjalanan penduduk hingga ke tempat terdekat dari tempat tinggal. Akan tetapi skema transportasi urban di Indonesia belum menyentuh hingga ke moda transportasi pengumpan (feeder), seperti bikesharing. Keberadaan bikesharing diharapkan dapat menjadi alternatif sarana transportasi umum dalam kota yang dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor di jalanan sehingga kemacetan dalam kota akan terurai, mengurangi tingkat polusi udara dan polusi suara, dan mobilitas penduduk pun meningkat. Hal ini akan memicu peningkatan kesehatan, produktivitas, dan kebahagiaan penduduk, yang pada akhirnya akan meningkatkan indeks liveability kota tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan poin-poin dasar yang kuat dalam merancang sebuah desain infrastruktur transportasi alternatif ramah lingkungan yang belum pernah ada sebelumnya di Kota Bandung. Pada tahapan berikutnya setelah penelitian ini rampung merupakan tahap pengembangan manufaktur desain infrastruktur. Diharapkan proses pengembangan dapat berjalan lebih efektif sehingga dapat dibuat sebuah ternatif transportasi umum yang optimal penggunaannya.



Capaian