David Prambudi Sahara
Indonesia sangat rawan terjadi gempabumi yang berpotensi tsunami. Namun, teknologi saat ini masih tergolong lambat dalam memberi peringatan dini sehingga dibutuhkan teknologi baru yang dapat mengirimkan peringatan lebih cepat. Dalam penelitian ini digunakan memanfaatkan kemajuan teknologi pada disiplin keilmuan ilmu computer untuk permasalahan dalam bida mitigasi bencana geologi diatas. Metode yang digunakan merupakan pengembangan sistem cerdas dalam estimasi cepat kejadian gempabumi dan tsunami dari kombinasi beberapa sensor, yakni GNSS dan seismometer serta data yang sudah terekam oleh pengamatan global. Hasil penelitian merupakan suatu sistem peringatan dini gempabumi dan tsunami dengan kecerdasan buatan yang memadukan sensor seismik dan sensor GNSS. Kecerdasan buatan dilatih menggunakan data perekaman kedua sensor yang telah mendeteksi perubahan dan sinyal akibat gempabumi dan tsunami di Indonesia. Novelti penelitian ini dalam bidang sains adalah menemukan system kecerdasan buatan yang bisa sesuai dengan data di Indonesia. Dengan system seismotektonik yang sangat kompleks, kami menargetkan akan dibuat submodel kecerdasan buatan yang sesuai dengan zonasi kegempaan di Indonesia. Novelti keteknikan penelitian ini akan menjadi salah satu pioner dalam upaya otomasi analisis karakter sumber gempa dan isu early warning dalam waktu yang memadai. Selama ini early warning hanya bergantung kepada parameter konvensional yaitu magnitude dan lokasi. Dalam hal ini kita akan melihat bentuk rekaman waveform secara keseluruhan untuk memperbaiki akurasi deteksi melalui kecerdasan buatan. Dari sisi penggunaan metoda yang digunakan, topik riset ini sangat sesuai dengan kepakaran Prof. Sri Widiyantoro yang telah banyak mengaplikasikan dan juga mengkaji secara mendalam seismic hazard pada Indonesia. Dr. David P. Sahara dalam beberapa tahun terakhir telah mengerjakan beberapa riset terkait kecerdasan buatan dalam seismologi yang diaplikasikan pada: (i) monitoring keselamatan pekerja pertambangan bawah tanah, (ii) prediksi letusan gunung api berdasarkan karakteristik (DNA) seismik dan (iii) pembuatan rancangan prototipe seismic early warning system. Dr. Shindy Rosalia memiliki pengalaman yang sangat baik dalam mengolah dan menyusun data base data rekaman kegempaan se-Indonesia dari data BMKG. Sehingga diharapkan kombinasi ketiga keahlian tersebut bisa mendukung riset ini. Selain itu kita juga akan bekerjasama dengan Prof. Phil Cummins dari ANU (Australia) yang memiliki rekam jejak meneliti seismic hazard di Indonesia dengan sangat baik. Selain itu fasilitas server komputer di ANU juga akan membantu kita dalam menghandle data yang sangat besar.