Dudy Darmawan Wijaya
Bencana hidrometeorologi di Indonesia dapat burwujud ke dalam beberapa bentuk antara lain banjir, kekeringan cuaca ekstrim, gelombang laut yang tinggi, kebakaran hutan, dan lain-lain. Sudah menjadi pengetahuan bersama bahwa perubahan cuaca menjadi faktor utama penyebab munculnya bencana hidrometeorologi tersebut. Salah satu parameter utama di atmosfir yang bertanggungjawab terhadap perubahan cuaca adalah uap air (molekul air dalam wujud gas). Oleh karena itu pengamatan variasi uap air secara real-time (waktu nyata/seketika) dan bersifat kontinyu penting untuk dilakukan. Uap air dapat diamati menggunakan teknologi satelit GNSS (Global Navigation Satellite System) yang umum digunakan di bidang geodesi untuk keperluan pemetaan dan navigasi. Untuk mendukung kegiatan pengamatan uap air dan pemantauan cuaca di wilayah Indonesia menggunakan teknologi satelit GNSS, sejak tahun 2019 Kelompok Kepakaran Geodesi ITB (KKGD-ITB) bekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) telah membangun Sistem Otomatis Pengolahan Data Satelit GNSS untuk keperluan studi dinamika atmosfer dan geodinamika. Sistem ini memberikan informasi uap air dalam bentuk parameter Zenith Tropospheric Delay (ZTD) dan kandungan uap air (Precipitable Water Vapour /PWV) di semua stasion pengamatan satelit GNSS (220 stasion), dan data uap air bisa diunduh pada tautan berikut: http://srgi.big.go.id/atmosfer-active . Tujuan penelitian pada proposal ini adalah untuk melakukan analisis lanjutan dari data ZTD dan PWV yang dikeluarkan oleh system otomatis tersebut, terutama analisis data yang dihitung secara real-time (waktu nyata/seketika). Keluaran dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk mempelajari karaketristik spasial dan temporal uap air serta potensi implikasinya terhadap kegiatan mitigasi bencana hidrometeorologi yang rawan terjadi di sebagai besar wilayah Indonesia.