Isty Adhitya Purwasena
Minyak bumi masih menjadi sumber energi utama di Indonesia. Tingkat konsumsi minyak bumi yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi minyak Indonesia yang terus menurun. Salah satu metode untuk meningkatkan produksi minyak adalah dengan menerapkan EOR (Enhanced Oil Recovery). Salah satu metode EOR yang dikenal adalah MEOR. MEOR memanfaaatkan metabolisme mikroba dalam mendegradasi fraksi minyak bumi menjadi fraksi yang lebih ringan dan menghasilkan beragam bioproduk (asam, gas, polimer, dan surfaktan) yang dapat memperbaiki karakteristik perpindahan fluida dan memodifikasi struktur reservoir. Teknologi MEOR sudah diaplikasikan di berbagai lapangan minyak bumi di dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi ini telah terbukti dapat meningkatkan perolehan minyak bumi khususnya pada sumur minyak yang telah mengalami penurunan produksi. Saat ini molase merupakan sumber nutrisi yang banyak digunakan sebagai substrat bagi mikroorganisme yang diinjeksikan ke dalam sumur minyak bumi. Namun demikian sejak molase juga banyak digunakan sebagai bahan baku di perusahaan bioindustri seperti untuk pembuatan bioetanol, harga molase di pasaran menjadi meningkat secara signifikan. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif substrat lain yang dapat menunjang pertumbuhan mikroorganisme di dalam sumur minyak bumi. Berbagai mikroorganisme kemoautotroph telah berhasil diisolasi dan dideteksi dari sumur minyak bumi. Mikroorganisme tersebut pada umumnya menggunakan CO2 sebagai sumber karbon. Gas CO2 juga telah banyak digunakan dalam teknologi EOR. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggabungkan teknik injeksi CO2 dengan mikroba kemoautotroph untuk digunakan dalam teknologi EOR. Teknologi ini juga sangat menjajikan apabila dilihat dari sudut pandang isu global terkait dengan pengurangan emisi karbon. Injeksi CO2 ke dalam reservoar minyak bumi merupakan salah satu teknologi CCS (CO2 Capture and Sequestration) yang umum diterapkan saat ini. Tahap awal dari penelitian ini dilakukan untuk menganalisis biodiversitas mikroorganisme di berbagai lapangan minyak bumi di beberapa negara yaitu Jepang, China dan Indonesia yang memiliki karakteristik lapangan yang berbeda. Disamping itu pengaruh injeksi CO2 terhadap biodiversitas mikrooganisme akan diamati di area CCS site analogue yang berlokasi di ITO Campuss Kyushu University Japan. Berdasarkan hasil analisis biodiversitas dapat diamati komposisi mikroorganisme kemoautotroph yang dapat diisolasi untuk diterapkan dalam MEOR. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk memperoleh mikroorganisme kemoautotroph yang dapat diaplikasikan dalam teknologi CO2-MEOR.