Bioenergy, The Best Alternative to Fossil Fuels

Sejak 1 April 2022, harga bahan bakar bensin jenis Pertamax mengalami kenaikan sekitar 30% yang semakin mendekati harga keekonomiannya. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina yang telah menyebabkan kelangkanaan minyak, gas bumi, dan bahan makanan tertentu di pasar dunia sehingga menyebabkan harga ketiga komoditas tersebut naik secara drastis. Sementara Indonesia hingga saat ini masih melakukan impor BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kenaikan harga minyak dunia tentunya akan membuat anggaran negara menjadi defisit sehingga diperlukan berbagai upaya untuk menekan hal tersebut. Salah satu hal yang dapat kita lakukan dan persiapkan adalah mencari sumber alternatif untuk BBM dan ini dapat dipenuhi salah satunya oleh energi terbarukan yang berasal dari bahan nabati seperti tumbuhan atau biomassa lain yang lazim disebut sebagai biofuel atau bahan bakar nabati. Apa keunggulan bahan bakar nabati dibandingkan dengan bahan bakar berbasis minyak bumi? Bahan bakar nabati apa yang mesti kita kembangkan teknologinya untuk menjawab tantangan energi ini? Dan apa yang telah dilakukan oleh para peneliti di ITB sehubungan dengan pengembangan teknologi produksi bahan bakar nabati ke tahap komersialisasi? Saksikan pembahasan singkat mengenai bahan bakar nabati dan manfaatnya pada Workshop Series LPPM Volume 6.

Simak video kurasi Bioenergy, The Best Alternative to Fossil Fuels pada tautan berikut: Aqsha, Ph.D. - Bioenergy, The Best Alternative to Fossil Fuels

1374

dilihat