Air Pollution a Silent Killer

Lahan gambut tropis adalah salah satu ekosistem yang menyimpan sejumlah besar karbon terestrial selama ribuan tahun. Lahan gambut Indonesia menyimpan 57 Gt C, sekitar 10% dari cadangan karbon gambut dunia. Sejak tahun 1970-an, lahan gambut di Indonesia telah terdegradasi akibat berbagai aktivitas antropogenik; deforestasi, perubahan penggunaan lahan, pembangunan drainase, dan pembakaran lahan untuk kepentingan kegiatan pertanian. Degradasi lahan gambut menyebabkan berubahnya fungsi lahan gambut yang tadinya mengikat karbon menjadi pelepas karbon. Tidak hanya itu, degradasi lahan gambut juga menyebabkan ekosistem ini semakin rentan untuk terbakar. Kebakaran lahan gambut merupakan permasalahan lingkungan yang terjadi hampir setiap tahun di Indonesia. Dampak buruk dari bencana ini tidak hanya dirasakan pada tataran lokal namun juga pada tataran regional, dan juga global. Pengukuran emisi karbon dari lahan gambut merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kelestarian lahan gambut. Namun, pengukuran emisi lahan gambut memiliki banyak tantangan karena karakteristik emisi lahan gambut yang sangat bervariasi baik secara temporal maupun spasial. Untuk dapat mengetahui emisi karbon secara akurat, diperlukan kombinasi dari berbagai metode sehingga pengukuran dapat dilakukan dengan cakupan yang luas dan juga kontinu. Beberapa metode pengukuran emisi karbon dari lahan gambut telah dilakukan di Indonesia namun masih terkendala oleh mahalnya alat pengukuran, pengolahan data yang rumit, dan kurangnya sumber daya untuk pelaksanaanya. Saksikan pembahasan singkat mengenai pengukuran emisi karbon dari lahan gambut Workshop Series LPPM Volume 7.

Simak video kurasi Air Pollution a Silent Killer pada tautan berikut: Dr. Windy Iriana - Air Pollution a Silent Killer

1340

dilihat