Andi Isra Mahyuddin
Penelitian ini merupakan kelanjutan dari riset pengembangan kaki palsu untuk orang Indonesia dengan harga terjangkau. Pada penelitian terdahulu telah dilakukan kajian awal tentang mekanisme sendi lutut pada kaki palsu. Pada kegiatan riset tersebut, dilakukan perancangan awal mekanisme sendi lutut agar kaki palsu di atas lutut dapat berfungsi secara baik dan nyaman dalam penggunaannya. Saat ini di pasaran, sendi lutut buatan impor termurah yang berasal dari Taiwan mempunyai harga tidak kurang dari 15 juta rupiah per kaki. Sedangkan harga sendi lokal berkisar diantara 2 – 3 juta rupiah per kaki. Adapun harga kaki palsu atas lutut endoskeletal import keseluruhan yang meliputi sendi lutut, soket kaki, batang kaki dan telapak kaki setidaknya seharga 23 juta rupiah sedangkan untuk lokal seharga 9 juta rupiah (www.japromedika.com). Pada riset tersebut telah berhasil dilakukan perancangan mekanisme sendi lutut polycentric knee dengan memperhatikan berbagai parameter, termasuk fungsi, bahan dan harga, untuk kemudian dibuatkan prototipe sendi lututnya. Menurut data yang ada, di Indonesia lebih dari 4 juta penduduk merupakan penyandang cacat kaki. Namun demikian, kaki palsu atas lutut yang memiliki fungsi yang cukup baik dengan mekanisme sendi yang sederhana, untuk produksi lokal, harganya tidak kurang dari 9 juta rupiah. Selain itu harga kaki palsu di atas lutut akan lebih mahal dibandingkan dengan harga kaki palsu di bawah lutut, karena kaki palsu di atas lutut membutuhkan sendi lutut buatan. Tidak semua penyandang cacat kaki mampu membeli kaki palsu tersebut. Dari survey pendahuluan, diperoleh informasi bahwa kaki palsu yang murah umumnya hanya menggunakan sendi engsel sederhana pada lutut (single-axis), menggunakan material pipa PVC dan proses pemasangan dan penyetelan yang masih tidak sederhana. Dengan demikian masih terdapat cukup banyak kelemahan dari segi fungsi dan kenyamanan. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu dalam pengembangan kaki palsu untuk orang Indonesia dengan harga terjangkau, diperoleh umpan balik dari pengguna (amputee) bahwa soket kaki yang dirancang masih dirasakan tidak nyaman dan telapak kaki masih dirasa terlalu kaku sehingga setiap hentakan kaki (heel strike) membuat paha menjadi sakit. Akibat hal tersebut kinerja kaki palsu yang telah dirancang dengan menggunakan sendi lutut polycentric menjadi tidak terlalu signifikan keunggulannya dibandingkan dengan kaki palsu sederhana (single-axis knee) buatan lokal. Berdasarkan fakta tersebut, maka dalam riset ini akan dilakukan penyempurnaan dalam konsep desain soket/dudukan untuk paha, desain sambungan sendi lutut dengan soket dan desain telapak kaki. Khususnya hal-hal yang dipertimbangkan adalah pemilihan material, analisis proses manufaktur untuk produksi massal, harga serta kenyamanan dari pengguna. Sejauh ini belum ada kelompok periset lain di Indonesia yang mengembangkan desain kaki palsu secara komprehensif semacam ini. Sistem serupa telah dikembangkan di negara maju dengan harga yang relatif mahal. Melalui kegiatan riset yang diusulkan ini, diharapkan akan dikuasai teknologi alat kesehatan, serta tercipta kemandirian dalam penguasaan dan pengembangan teknologi khususnya bidang kesehatan. Pada akhirnya, hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat penderita cacat kaki, bagi industri pembuat kaki palsu, institusi pelayanan medis, khususnya bagian kedokteran fisik dan rehabilitasi medis yang dapat membantu dokter mendiagnosa, merancang program rehabilitasi dan desain prostetik/ ortotik yang sesuai dengan antropometri manusia Indonesia. Kata kunci: kaki palsu, soket prostetik, telapak kaki prostetik, biomekanika, gait analysis