Penerapan sanitasi berkelanjutan dengan meningkatan kesadaran lingkungan di masyarakat dalam kerangka Living Labs Indonesia (Studi Kasus Sungai Citarum Hulu - Kecamatan Majalaya)
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Dwina Roosmini



Ringkasan Kegiatan

Pencemaran pada Sungai Citarum telah berlangsung sejak lama, dengan berbagai program pemerintah yang belum memberikan hasil yang maksimal. Program Citarum Harum yang dikeluarkan melalui PP No. 15 Tahun 2018 memerlukan dukungan dari semua pihak terkait, termasuk masyarakat yang berperan sangat besar sebagai pengguna air sungai sekaligus bagian dari kontributor limbah terhadap sungai tersebut. Kerjasama penelitian antar disiplin ilmu telah dilakukan sejak tahun 2011 dengan Radboud University Belanda, dalam payung kerjasama penelitian Alliance for Water, Health and Development yang saat ini berkembang kegiatan tambahan yaitu Living Labs Water Indonesia yang melibatkan berbagai universitas di Indonesia dan Belanda. Living Labs merupakan konsep penelitian di masyarakat dengan berbagai stakeholder terkait, untuk mencapai tujuan bersama, dalam penelitian ini adalah perbaikan kualitas air Sungai Citarum. Kepedulian masyarakat dapat ditingkatkan dengan menerapkan bidang keahlian socio-engineering dalam mengembangkan infrastruktur. Radboud University telah terlibat di beberapa kegiatan antisipasi perubahan iklim dengan program Room for Water, melalui komunikasi yang efektif dengan masyarakat maka program tersebut telah berhasil dilakasanakan di beberapa lokasi dan didukung oleh semua pihak. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari kerjasama penelitian dengan Radboud dan VHL Applied Science University sebelumnya yang melibatkan mahasiswa dalam program kerjasama penelitian. Penelitian terdahulu (2017-2018) telah berhasil membentuk jejaring komunitas Living Labs Sungai Citarum Hulu yang melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, industri serta penggiat lingkungan di lapangan. Masyarakat di Kampung Ciwalengke Kecamatan Majalaya yang terlibat pada penelitian sebelumnya telah memahami kebutuhan akan sanitasi yang baik, untuk itu diperlukan kegiatan lanjutan untuk dapat terus menjaga kesadaran lingkungan yang telah ada, sehingga pada akhirnya akan menurunkan jumlah limbah yang masuk ke Sungai Citarum. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan sosial dan rekayasa, sehingga diperlukan keahlian socio-engineering dan sustainable development dari Radboud University untuk dapat ikut terlibat dalam penelitian sekaligus melanjutkan kerjasama penelitian yang telah berlangsung sejak tahun 2011. Diharapkan penelitian ini akan dapat mengidentifikasi faktor-faktor dominan terkait karakteristik masyarakat di Kampung Ciwalengke serta kampung lain di Kecamatan Majalaya yang mempengaruhi pembangunan berkelanjutan di masyarakat. Melalui pendekatan multidisplin maka penelitian ini akan menjadi pembelajaran yang sangat baik bagi seluruh anggota peneliti, baik dosen maupun mahasiswa. Hal tersebut seiring dengan kebutuhan pengembangan kurikulum di Teknik Lingkungan dalam menghadapi tantangan pembangunan berkelanjutan, yaitu mengembangkan kemampuan profesional mahasiswa di lapangan.



Capaian