Hasbullah Nawir
Stabilitas tanah sangat tergantung dari daya dukung, kuat dan sudut gesernya. Masalah stabilitas sering terjadi di daerah timbunan dan galian atau di bidang tanah yang mendapatkan tambahan beban. Proses pemadatan tanah merupakan aspek yang sangat penting dalam usaha untuk meningkatkan nilai daya dukung tanah timbunan terhadap massa tanah itu sendiri maupun beban yang bekerja di atasnya. Proses pemadatan yang kurang memadai akan berakibat pada tidak tercapainya daya dukung rencana sehingga resiko kelongsoran dan kegagalan struktur menjadi tinggi. Di sisi lain, pemadatan berlebih akan mempengaruhi efisiensi finansial sebuah proyek geoteknik karena harga operasi yang cukup tinggi. Atas dasar hal tersebut, perencanaan pemadatan yang tepat adalah sebuah keharusan dalam setiap proses rekayasa geoteknik tanah timbunan. Studi ini akan dilakukan terhadap tanah Lateerit. Pada proyek geoteknik di Indonesia, tanah Laterit merupakan tanah yang umum digunakan sebagai bahan timbunan karena sifat teknis yang baik dan mungkin sudah diketahui secara umum. Sifat-sifat teknis yang sangat sesuai untk proyek pembangunan meliputi kekuatan tinggi, kompresibilitas rendah, dan tidak ada perilaku kembang susut akibat perubahan kadar air. Selain itu, kekuatannya relatif stabil terhadap pemadatan dan perubahan volume. Tanah jenis ini sangat mudah ditemukan di bagian permukaan dan tersebar di berbagai pulau di Indonesia.