Muhammad Yudhistira Azis
Limbah sampah plastik yang berasal dari berbagai aktivitas antropogenik (industri, urban, transportasi, pertanian, dan lain sebagainya) dapat membahayakan lingkungan ekosistem perairan. Indonesia yang merupakan negara kepulauan menjadi salah satu produsen limbah plastik kedua terbanyak di dunia. Penggunaan plastik dan penyebaran sampah plastik di Indonesia sudah sangat mencemari wilayah perairan. Polutan organik Persisten (POPs) merupakan jenis polutan yang sulit dideteksi keberadaannya dan dapat berasosiasi dengan material di perairan akibat dari persamaan sifat fisik dan kimia. Dampak terakumulasinya polutan organik tidak seperti pada logam berat, karena efeknya tidak segera terlihat bahkan baru akan terasa bertahun-tahun kemudian, berupa kelainan genetik, kanker, gangguan metabolisme, dan lain sebagainya. Sampah plastik merupakan salah satu sumber pencemar yang sulit terurai dan telah mengandung polutan organik, yang salah satunya adalah POPs (Polutan organik persisten) (Bouhroum et al., 2019). Contoh senyawa organik polutan yang sering ditemukan di daerah pesisir adalah Polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) yang berasal dari limbah domestik, tumpahan minyak (transportasi), dan hasil pembakaran. Pulau Bintan merupakan salah satu kawasan pesisir di kepulauan Riau (Kepri) yang berbatasan dengan Selat Malaka dan Singapura. Pulau ini menjadi zona transportasi lalu lintas maritim, dimana ditemukan banyak tumpahan minyak dan sampah plastik yang dibawa dari berbagai proses hidrodinamik, seperti arus dan kecepatan arah angin (Syakti et al., 2019). Namun belum ada informasi yang jelas tentang kandungan polutan organik dalam limbah sampah plastik tersebut, sehingga menjadi suatu hal penting untuk dikaji lebih lanjut. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis dan evaluasi kandungan polutan organik persisten, yaitu poliaromatik hidrokarbon (PAH) dalam limbah sampah plastik dengan berbagai parameter sumber aktivitas pencemar yang dominan dan efek ekotoksikologi PAH di wilayah pesisir pulau Bintan, Sumatra, Indonesia. Penelitian ini telah membuat roadmap penelitian bersama antara Kelompok Keilmuan Kimia Analitik ITB dengan Laboratorium Kimia Analitik Lingkungan di Aix-Marseille University dalam pemetaan hasil analisis kandungan polutan organik dan sampah plastik, serta kaitannya di wilayah pesisir Jawa dan Sumatra.