M. Agus Kariem
Kajian yang diusulkan dalam proposal ini merupakan kajian lanjutan dari sebuah peta jalan riset penggunaan pipa ERW (Electric Resistance Welded) untuk tiang pancang. Penelitian ini perlu dilakukan karena harga pipa ERW jauh lebih murah (sekitar 1/10 kali) harga pipa seamless. Kajian penggunaan pipa ERW untuk tiang pancang dapat diklasifikasikan menjadi 4 topik utama yaitu: •Topik 1: Kajian numerik pipa ERW untuk aplikasi tiang pancang •Topik 2: Kajian sifat mekanik dan aspek metalurgi material pipa ERW •Topik 3: Pengujian skala laboratorium pipa ERW dengan menggunakan drop weight impact testing •Topik 4: Pengujian skala sebenarnya penggunaan pipa ERW untuk aplikasi tiang pancang Topik pertama sudah dilakukan dan dibiayai dari PROGRAM RISET DAN INOVASI ITB 2015 (nomor kontrak: 692.2/I1.C08/PL-KK/2015). Selanjutnya akan dilakukan penelitian untuk topik 2 dan 3 yang mana diajukan untuk PROGRAM RISET DAN INOVASI ITB 2016. Dengan demikian, diharapkan kajian yang dilakukan akan berkelanjutan dan menyeluruh, meliputi semua aspek yang harus diperhatikan dalam penggunaan pipa ERW untuk tiang pancang. Setelah kajian menyeluruh ini selesai, diharapkan agar penggunaan pipa ERW untuk tiang pancang mendapatkan ijin dari SKK migas, sehingga permintaan produksi pipa ERW di dalam negeri akan meningkat di masa mendatang. Selain itu, penggunaan pipa ERW (jika diijinkan) akan menghemat biaya negara (dari cost recovery) yang harus dibayarkan untuk instalasi offshore platform. Pemakaian tiang pancang berjenis pipa baja tanpa sambungan (seamless pipe) direkomendasikan oleh API (American Petroleum Institute). Untuk tipe baja dengan sambungan (welded pipe), belum ada aturan yang dapat dijadikan acuan. Pihak berwenang di Indonesia, dalam hal ini SKK MIGAS, juga belum mengatur tentang hal tersebut. Pipa ERW memiliki beberapa keunggulan antara lain: harganya jauh lebih murah daripada pipa seamless, proses produksi yang cepat, dan tersedia di Indonesia. Namun demikian, berdasarkan API 5T1 Edisi 10 tahun 1996, ada beberapa cacat yang terjadi pada pipa ERW, di antaranya: cold weld, hook crack, inclusion, contact marks, dan pinhole. Adanya cacat tersebut pada daerah sambungan las dapat memicu terjadinya kegagalan pada tiang pancang. Hal ini disebabkan cacat tersebut akan mempengerahui kekuatan tiang pancang dan sangat berpengaruh pada integritas struktur platform. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya cacat cold weld, hook crack dan inclusion pada pipa ERW dimana ketiga jenis cacat tersebut bisa terjadi pada saat proses produksi pipa ERW. Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian eksperimental skala laboratorium penggunaan pipa ERW untuk tiang pancang. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah: 1.Kajian sifat mekanik dan aspek metalurgi material pipa ERW 2.Pengujian skala laboratorium pipa ERW dengan menggunakan drop weight impact testing Untuk mencapai tujuan riset yang disebutkan diatas, maka metodologi penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1.Kajian awal dan pengumpulan data akan dilakukan untuk beberapa hal antara lain: mengetahui proses pengelasan dengan metode ERW, mengetahui jenis cacat yang mungkin terjadi pada saat pengelasan dengan sistem ERW, mengetahui metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi jenis cacat tersebut 2.Pengujian sifat mekanik dan aspek metalurgi material pipa ERW. Uji sifat mekanik yang akan dilakukan adalah: uji kekerasan, uji tekan dan uji tarik, sedangkan kajian metalurgi akan akan dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik dan juga Scanning Electron Microscope 3.Pengujian skala laboratorium pipa ERW dengan menggunakan drop weight impact testing.