Aplikasi Model DPSIR (Drivers, Pressures, State, Impact Response) untuk menganalisis pola interaksi sosio-ekologi dalam kasus pencemaran limbah antibiotik di lingkungan air tawar
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Anindrya Nastiti



Ringkasan Kegiatan

Penelitian yang diajukan dalam proposal ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan kerja sama Indonesia dan Belanda dalam riset interdisiplin yang berjudul Thriving Societies, Healthy Waters An interdisciplinary approach to achieve water-driven socio-ecological resilience in Indonesia. Kegiatan kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas ilmu pengetahuan dan masyarakat untuk mengatasi salah satu permasalahan sosio-ekologi yang paling persisten di Indonesia, yaitu mengatasi pencemaran air, menjamin akses air minum aman, dan mengurangi penyebaran penyakit menular. Dampak kegiatan ini adalah untuk: (1) meningkatkan resiliensi interaksi sosio-ekologi di lingkungan air dan (2) untuk memupuk dan meningkatkan kualitas dan lingkup kerjasama interdisiplin antara Indonesia dan Belanda. Penelitian interdisiplin ini akan membahas polutan (mikro)plastik, pestisida, dan antibiotik. Penelitian yang diajukan dalam proposal ini akan berfokus pada antibiotik, salah satu polutan baru (emerging) yang mulai mendapatkan perhatian akibat dampaknya terhadap kemunculan bakteri resisten. . Emisi antibiotik ke lingkungan air tawar berasal dari limbah antibiotik farmasi (pharmaceutical antibiotics), seperti fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan lain-lain, serta masyarakat umum (terutama jika antibiotik dapat dibeli secara sembarangan). Tidak hanya itu, antibiotik juga digunakan pada sektor peternakan dan akuakultur (veterinary antibiotics). Dalam jangka panjang, sistem sosio-ekologi berbagai lingkungan air tawar yang terkait dengan buangan antibiotik akan dipetakan dengan model DPSIR (Drivers, Pressure, State, Impact, and Response), yang mengintegrasikan aspek sosio-ekologi. Model DPSIR mampu mengidentifikasi rantai interaksi sosio-ekologi di lingkungan air tawar yang berpotensi menurunkan tingkat resiliensi lingkungan tersebut. Berbagai lingkungan air tawar akan menjadi bagian dari analisis studi kasus untuk memperkuat dasar teori mengenai transformasi sosio-ekologi menuju masyarakat yang resilien. Tujuan spesifik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengetahui persepsi, tingkat dan pola penggunaan antibiotik, serta praktik pembuangan sisa antibiotik pada konsumen individu, fasilitas kesehatan, dan pada sektor pertanian dan akuakultur;(2) Mengestimasi produksi limbah antibiotik pharmaceuticals dan veterinary, baik yang terkelola maupun yang tidak terkelola; (3)Mengetahui status pencemaran akibat antibiotik; (4) Menganalisis kebijakan pada skala nasional dan daerah mengenai antibiotik yang ada saat ini.



Capaian