Penghargaan Achmad Bakrie, yang kini memasuki tahun ke-20, telah menjadi salah satu penghargaan paling prestisius di Indonesia. Penghargaan ini pertama kali diadakan pada tahun 2003 oleh Kelompok Usaha Bakrie, dengan tujuan untuk memberikan penghargaan kepada individu-individu dan kelompok yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam berbagai bidang, seperti pemikiran sosial, seni dan budaya, sains dan teknologi, serta kesehatan.
Pemberian penghargaan ini terinspirasi oleh sosok Achmad Bakrie, pendiri Kelompok Usaha Bakrie, yang dikenal sebagai seorang tokoh yang memiliki visi besar dalam memajukan Indonesia melalui berbagai bidang usaha dan filantropi. Warisan ini diteruskan melalui penghargaan yang tidak hanya menghargai pencapaian tetapi juga dedikasi dan dampak positif yang dihasilkan oleh para penerimanya.
Sejak pertama kali diadakan, Penghargaan Achmad Bakrie telah memberikan penghargaan kepada 91 penerima, termasuk individu dan organisasi. Dalam proses penilaiannya, dewan juri yang terdiri dari para ahli dan tokoh ternama dari berbagai bidang mengevaluasi kandidat berdasarkan kontribusi mereka yang signifikan terhadap masyarakat dan bangsa. Dewan juri juga mempertimbangkan kemanfaatan dari karya-karya yang dihasilkan, menjadikan penghargaan ini lebih dari sekadar pengakuan atas prestasi akademik atau profesional.
Tahun ini, dengan rekategorisasi bidang penghargaan menjadi lima kategori utama, yaitu Pemikiran Sosial, Seni dan Budaya, Sains dan Teknologi, Kesehatan, dan Penghargaan Khusus, Penghargaan Achmad Bakrie terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Penghargaan ini tetap menjadi salah satu penghargaan yang paling dinanti oleh para ilmuwan, seniman, dan tokoh masyarakat di Indonesia.
Pada tahun 2024, Indonesia kembali mencatatkan pencapaian gemilang melalui prestasi putra-putri terbaiknya dalam Penghargaan Achmad Bakrie XX. Penghargaan ini, yang telah menjadi simbol prestasi dan dedikasi luar biasa, diberikan kepada lima individu yang karya-karyanya tidak hanya menginspirasi tetapi juga memberikan manfaat besar bagi tanah air dan dunia.
Di antara penerima penghargaan tersebut, dua nama mencuat dalam bidang Sains dan Teknologi yaitu Afriyanti Sumboja dan Grandprix Thomryes Marth Kadja. Keduanya, akademis kuat dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Afriyanti Sumboja: Pemimpin di Bidang Sains dan Teknologi
Afriyanti Sumboja, seorang ilmuwan dengan berbagai pencapaian di bidang Sains dan Teknologi, telah diakui sebagai salah satu penerima Penghargaan Achmad Bakrie tahun ini. Dengan dedikasi dan komitmennya dalam penelitian, Afriyanti telah berkontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan, khususnya dalam inovasi baterai dan energi terbarukan. Karya-karyanya tidak hanya mendapat perhatian di Indonesia tetapi juga di panggung internasional, menjadikan Afriyanti sebagai teladan bagi generasi muda yang ingin berkarir di dunia sains.
Grandprix Thomryes Marth Kadja: Ilmuwan Muda dengan Masa Depan Cerah
Grandprix Thomryes Marth Kadja dianugerahi Penghargaan Khusus sebagai Ilmuwan Muda. Di usia yang relatif muda, Grandprix telah menunjukkan potensi besar dalam penelitian material dan teknologi. Karya-karyanya yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas, mencerminkan semangat dan dedikasi yang tinggi. Penghargaan ini adalah pengakuan atas kontribusinya yang begitu besar, dan menjadi motivasi baginya untuk terus melangkah maju dalam dunia penelitian.
Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai almamater dari kedua penerima penghargaan ini, sangat berperan dalam membentuk para ilmuwan berbakat ini. ITB telah lama dikenal sebagai institusi yang menghasilkan para pemikir, peneliti, dan inovator yang berkontribusi besar bagi bangsa. Dengan fasilitas penelitian yang canggih dan lingkungan akademik yang mendukung, ITB terus mendorong lahirnya generasi ilmuwan yang mampu bersaing di kancah global.
Berita terkait:
antaranews.com: Lima orang raih Penghargaan Achmad Bakrie XX 2024