FGD Vol. 14 di ITB Jakarta: Peluang dan Tantangan Baru di Sektor Hidrogen untuk Indonesia

Pada tanggal 5 September 2024, Institut Teknologi Bandung (ITB) Jakarta Campus menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) Vol. 14 dengan tema “Peluang dan Tantangan Baru di Sektor Hidrogen untuk Indonesia.” Diskusi ini menghadirkan Dr. Michael Whiteley, Direktur dan Kepala Global Hidrogen Bersih dari HSBC, sebagai pembicara utama. 

Dipandu oleh Dr. rer. nat. Rino Rakhmata Mukti S.Si., M.Sc., dari kampus ITB di Bandung. Selain Dr. Michael turut hadir di ruangan di antaranya Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability PT. Bank HSBC Indonesia, Muhammad Agus Slamet, Director Of Operations II at PT. Petronesia Benimel (Hutama Karya Group), Mr. Adi, Director of PT. Renin Sikapsolusi, dan sejumlah Mahasiswa Kimia ITB.

Sementara partisipan yang hadir secara online di antaranya: Ir. Hary Devianto, S.T, M.Eng., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., Prof. Ir. Tjandra Setiadi, M.Eng., Ph.D., Dr. Ir. Yuli Setyo Indartono, ST., MT., Yos Sunitiyoso, S.T, M.Eng., Ph.D., dan Prof. Dr. Yudi Darma, S.Si., M.Si.

Acara berlangsung di Graha Irama, Jakarta, dan dihadiri oleh para ahli energi, akademisi, dan perwakilan industri yang antusias mendalami potensi sektor hidrogen bagi Indonesia. 

Perkembangan Global Sektor Hidrogen

Dr. Whiteley memulai presentasinya dengan memberikan gambaran umum mengenai tren global dalam pengembangan hidrogen bersih. Menurutnya, hidrogen kini menjadi salah satu elemen penting dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon di berbagai negara. Hidrogen dianggap sebagai sumber energi alternatif yang dapat membantu dunia mencapai target net-zero emisi. Negara-negara di Eropa, Asia, dan Amerika telah mulai menginvestasikan sumber daya mereka dalam mengembangkan infrastruktur dan teknologi yang memungkinkan produksi hidrogen bersih dalam skala besar.

Beliau juga menekankan pentingnya hidrogen hijau, yakni hidrogen yang diproduksi dari energi terbarukan seperti tenaga angin, matahari, dan air. Hidrogen hijau ini dapat menjadi solusi bagi banyak negara untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin menipis dan berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Potensi Indonesia dalam Pengembangan Hidrogen Bersih

Dalam sesi tersebut, Dr. Whiteley menyoroti bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri hidrogen bersih, terutama berkat kekayaan sumber daya alam dan letak geografisnya yang strategis. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, seperti angin, air, dan sinar matahari, yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi hidrogen hijau.

Selain itu, Indonesia memiliki kesempatan untuk memainkan peran penting di kawasan Asia Tenggara sebagai pusat produksi dan distribusi hidrogen. Dr. Whiteley menambahkan bahwa dengan dukungan kebijakan yang tepat dan investasi yang cukup, Indonesia dapat menjadi negara yang unggul dalam teknologi hidrogen di masa mendatang.

Tantangan di Sektor Hidrogen di Indonesia

Meski memiliki potensi besar, Dr. Whiteley juga mengidentifikasi berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia dalam mengembangkan sektor hidrogen. Tantangan pertama adalah infrastruktur. Produksi, penyimpanan, dan distribusi hidrogen memerlukan teknologi canggih dan jaringan yang belum sepenuhnya tersedia di Indonesia. 

Selain itu, tantangan lainnya adalah perlunya regulasi yang mendukung pengembangan hidrogen bersih, termasuk insentif fiskal dan kebijakan ramah lingkungan yang mendorong investasi di sektor ini. Indonesia juga memerlukan lebih banyak penelitian dan pengembangan untuk memastikan bahwa teknologi hidrogen yang diadopsi sesuai dengan kebutuhan lokal dan dapat diterapkan secara efektif.

Peluang di Masa Depan

Meski tantangan cukup besar, Dr. Whiteley tetap optimis bahwa Indonesia memiliki berbagai peluang di masa depan untuk memanfaatkan sektor hidrogen. Salah satu peluang utama adalah keterlibatan sektor swasta dalam investasi hidrogen hijau. Teknologi hidrogen semakin berkembang, dan biaya produksinya terus turun, sehingga menjadikannya investasi yang menarik bagi sektor energi dan industri.

Dr. Whiteley juga menyoroti peran kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri untuk mempercepat pengembangan sektor ini. Menurutnya, upaya bersama diperlukan untuk menciptakan ekosistem hidrogen yang mendukung transisi energi bersih di Indonesia.

Antusiasme Peserta dan Diskusi yang Dinamis

Setelah presentasi Dr. Whiteley, diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta acara sangat antusias mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari bagaimana pemerintah dapat mendukung pengembangan hidrogen melalui kebijakan hingga cara meningkatkan kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Diskusi ini memperkaya pemahaman peserta tentang tantangan dan peluang yang ada, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendorong pengembangan sektor hidrogen di Indonesia.

Kesimpulan

Diskusi ini ditutup dengan kesimpulan dari moderator, yang merangkum bahwa sektor hidrogen menyimpan peluang besar bagi Indonesia, tetapi juga menghadapi tantangan yang signifikan. Untuk itu, kerjasama lintas sektor sangat diperlukan untuk mewujudkan potensi tersebut. Acara FGD ini menjadi platform penting bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi wawasan dan gagasan mengenai masa depan hidrogen di Indonesia.

Dengan adanya diskusi seperti ini, diharapkan Indonesia dapat mengambil langkah lebih maju dalam memanfaatkan hidrogen bersih, serta berkontribusi dalam upaya global untuk transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan.

113

dilihat